Skip to main content

untukmu, ayah yang selalu kami rindu



Bagaimana bisa kumiliki rindu bila rasanya sesakit ini? Sesak tak berujung, perih tak tertahan. Perlahan lahan menggerogoti hati, mengakar didalam jiwa menyebar keseluruh indera. Aku ingin berlari, menjauh dari kenangan kenangan yang membangkitkan rasa sakit ini. Tapi, seakan hati ikut berkhianat dengan logika, tetap kudapati aku masih bertahan di memori lama,terbuai dengan keindahan keindahan di masa lalu.
Ayah, ini aku putri kecilmu yang kini sudah dewasa, sudah berusia 21 thn. Sesuai keinginanmu, aku tumbuh menjadi gadis mandiri. Terlalu mandiri hingga aku tak pernah membebani orang dengan masalahku sendiri.
tapi namanya hidup pasti akan menghadapi masalah kan yah? Aku ingin ayah tau bila aku hampir gila memendam sendiri setiap masalah yang kuhadapi, aku kelimpungan mencari jalan keluar dari masalahku sehingga sering kali berakhir dengan obat-obatan karena fisik yang tak sekuat hati bersandiwara.
Aku tumbuh menjadi introvert karenat rauma masa lalu, sadar bahwa tak akan ada yang abadi.
Karena pada akhirnya semua akan pergi, bila bukan aku yang ditinggalkan mungkin aku yang akan meninggalkan.
Semua memiliki akhir, semua memiliki ujung, karna begitulah hukum alam.
Aku hanya mencegah terlalu banyak lubang di hati ketika nanti akhirnya aku harus melepas. Aku belajar ikhlas ketika tak ada ayah di sisiku di setiap ulang tahun yg kulewati. Aku ikhlas saat melewati tahun baru tak ada ayah diantara kami
juga ketika aku harus melewati hari hariku dengan senyum palsu sekedar membuktikan bahwa aku kuat.
Aku ikhlas dengan semua itu ayahh. Tapi aku membencimu untuk beberapa hal.
Aku benci ketika aku harus berjuang sendirian untuk biaya hidup kami, aku benci tak ada yang mendampingi kami di pertemuan-pertemuan keluarga kita.
Aku benci menyaksikan bukan ayah yang mengambil ijasah adik ke sekolah di hari pengambilan rapotnya. Aku benci melihat tatapan iri adikku ketika menyaksikan temannya di didampingi keluarga utuh dihari kelulusan nya kemarin. Aku benci untuk setiap air mata yang kusaksikan diam diam disetiap malam adikku, terlebih aku benci bersandiwara dengan kepura puraan tak peduliku.
Namun, bagaimana bila sebenarnya benciku hanya pelarian dari kata kecewa karena kini engkau tak dapat kurengkuh? Aku hanya bersembunyi dibalik kata benci untuk menutupi kerinduan yang sudah mendalam.
Aku merindukanmu, melebihi kata rindu yang terucap..
rindu tak bertepi yang ku halau sepenuh hati.
Maaf, aku belum mampu merelakan yang sudah terjadi.

Comments

  1. Kunjungan perdana gan ,, ditunggu kunbalnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kangen Ibu

Malam ini adalah malam hari raya Idul Adha. Takbir bergema dimana-mana termasuk masjid depan rumah. Semua terlihat ramai, bergembira menyambutnya. Temen-temen banyak pulang kampung juga karena liburan yang lumayan lama sabtu-senin, mayanlah 3 hari. Merasakan hangatnya berkumpul dengan keluarga mereka. Entah kenapa malam ini gema takbir membuatku kangen dengan almh.ibu.. ibu sudah kembali ke tempat Allah yang kuharap adalah tempat terindah di sisi-Nya. Beliau meninggal tepat dibulan September 2012, dibulan yang sama dengan sekarang yaitu September 2016. 4 tahun sudah hariku tanpa beliau. Ibu adalah wanita terhebat yang ada dalam hidupku. Wanita tegar, sahabat, wanita tercantik, chef terhebat, guru terbaik untukku. Aku rindu bau masakkanmu yang selalu tercium sedap dari halaman depan rumah setiap pulang sekolah buk.. Rindu tidur dipelukkanmu, rindu usapan tanganmu dikepalaku, rindu mie instan buatan ibu khas untuk sarapanku yang entah kenapa selalu terasa istimewa dilidahku. Ibu

Orang Terdekatku

Hari ini aku ingin memperkenalkan keluarga keduaku. Mereka saudari, sahabat, rekan kerja dan teman saya tercinta. Kami yang disatukan oleh takdir Allah. saling mengingatkan dalam semua hal kebaikkan, mengingatkan sholat, saling berbagi susah, senang, sandaran, makanan, minuman, uang, bahkan sandal. Saling bantu pekerjaan, tidur, PKUZ ulangi inputan bareng-bareng, melakukan hal gila bersama. :) Diatas ada mbak Amel, dia sudahku anggap seperti saudariku sendiri, kakak perempuanku. Orangnya baik, islamnya kaffah, anaknya rame. Dia sendiri temen MTS nya suamiku. Dia dikantor bagian faktur. Kami setiap bulan rutin melakukan perjalanan keluar kota bersama sampai sampai tak jarang kami harus kesasar bareng. Dia juga sering membantuku jika ada masalah di program komputer. Jalan-jalan bareng, cari-cari masjid yang bagus berdua. Kemudian, disini ada khanifatul atau ifa, dia bagian kasir. Dia anaknya asik. Seneng jajan, apalagi waktu kami ke bank. Tiada hari tanpa yang namanya jajan.. Entah itu s

Pengalaman Ruqiah Mandiri

https://m.youtube.com/watch?v=uvTzEOohK2E Diatas adalah link download ruqiah mandiri 7 menit bersama ustd. Adam Amrullah. Saya mau bercerita sedikit tentang pengalaman saya mencoba ruqiah mandiri. biasanya dikantor jam sore setelah sholat ashar itu agak santai buat kami.(saya, amel& ifa). Iseng-iseng mbak amel menunjukkan video yang ditandai suaminya lewat facebook, mungkin gara-gara saya beberapa bulan ini lagi cari-cari info masjid di semarang yang ngadain ruqiah masal tapi gak nemu-nemu, jadinya saya langsung tertarik melihat video yang ditunjukkan, maka bersiaplah kami menonton video tersebut. Ada mbak ifa sebelah kiri, ditengah mbak amel dan saya di samping kanan mereka. Kami ndeprok/duduk dilantai seketika dengan menyiapkan plastik jikalau sampai kami tiba-tiba muntah.(karena baru dengar pengarahannya saja saya sudah merasakan pusing). Pertama ada pengarahan singkat dari ustd.Adam, seperti mengusap-usap perut dan dada saat pembacaan ayat suci dengan khusyuk, kemudi