Skip to main content

Untukmu yang Namanya Selalu Kusebut Dalam Doa – Aku Ingin Bersamamu Sampai Surga

Katanya, semua manusia baik itu pasti nantinya pergi ke surga. Karena belum pernah menjamahnya, wajar jika aku tak punya gambaran nyata tentang surga. Yang kutahu bahwa setelah jatuh cinta denganmu dunia ini sedang indah-indahnya, dan mungkin sama levelnya dengan keindahan nirwana. Kusadari bahwa memang manusia tak akan lama-lama menghela udara di bumi, pada akhirnya kita semua pasti mati. Seberapa pun aku dan kamu saling mencintai, kita pasti akan terpisah nanti. Tapi jika kelak saatnya tiba, mungkinkah kau dan aku bisa bertemu lagi di surga? Karena surga pastilah jadi sempurna ketika kutemukan dirimu di sana.

Sebelum bertemu denganmu aku tak tahu apa itu cinta. Yang aku kenal hanya sebatas suka dan memuja. Aku suka pada teman sekelasku karena dia anak rajin dan cukup rupawan, aku juga memuja aktor yang sering berlaga di layar kaca. Ah, mungkin aku juga pernah mencecap cinta ala anak remaja satu-dua kali, namun tentu hanya dengan takaran yang tak seberapa. Karena yang kurasa begitu cepat, bahagia dan berbunga yang kemudian berganti dengan tangis karena jalinannya yang terurai dengan begitu mudah. Lucu rasanya, karena sekarang aku sudah lupa bahwa rasa itu pernah ada. Namun, yang kurasakan denganmu sungguh berbeda. Setiap ada kehadiranmu, napasku pasti sesak tak karuan. Ketuk jantung ini juga bergerak lebih lincah dari biasanya. Kerongkonganku pun dengan tiba-tiba memiliki sumbatannya, yang kemudian disusul dengan kelunya lidah yang tak bisa menyusun frasa dengan benar setiap kamu ada. Namun, tahukah kamu, perpaduan rasa aneh sekaligus nikmat ini ingin kukecap lagi dan lagi. Aku rasa aku mulai gila. Apa mungkin kamu sejenis malaikat yang dipotong sayapnya dan Tuhan turunkan ke dunia?

Dulu, aku tak berani berharap banyak dengan hubungan kita berdua. Mampu menjalin cerita denganmu saja sudah membuatku bahagia luar biasa serta tak hentinya merapal syukur dalam-dalam. Namun, setelah menjalani hubungan beberapa waktu lamanya, aku mulai menyadari bahwa kita punya banyak beda di sana-sini. Bahkan, porsi ego yang memenuhi kepala juga hampir sama ukurannya. Sungguh, lempar kata benci pernah menjadi santapan kita sehari-hari. Aku dan kamu yang dibelenggu ego sendiri justru ingin menghancurkan hubungan ini. Hingga akhirnya kita sama-sama lelah dan tak ingin bertemu karena ingin berhenti saling menyakiti. Namun, kita jadi menyadari bahwa hati ini memiliki lubang baru yang lebih menyakitkan diri jika kita tak bersama. Meski punya ego yang sama-sama tinggi, aku sadar bahwa aku dan kamu memang tak bisa lama-lama saling menyakiti.

Walau diisi dengan saling tengkar toh dalam hati kita tetap ingin saling lekat. Aku dan kamu tetap tak lelah untuk saling mengisi hari supaya rekatan hubungan ini segera pulih. Aku juga jadi memahami bahwa kamu merupakan pribadi yang tegar dan tak menyerah kalah pada keadaan. Di jatuh bangun perjuangan, kamu sedia untuk bisa bangkit dengan tatapan tetap kedepan. Pun saat beban hidup datang tanpa jeda, kamu tetap tak mudah menuturkan keluhan. Selalu ada hal baik yang bisa kamu lihat dan jadikan pegangan. Jika cobaan hidup yang singgah saja bisa kamu gubah menjadi berkah, apalagi ketika kita sedang merasakan bahagia – pastilah berkali lipat nikmatnya.Sungguh, aku tak hanya terpesona pada parasmu, aku juga menggilai karaktermu yang benar-benar istimewa sebagai seorang manusia.Pikirku kamu memang orang yang sempurna untuk diajak menghabiskan sisa hidup bersama. Tak salah jika pada akhirnya aku selalu menyelipkan namamu di setiap doa.

Aku dan kamu sudah berkali-kali digilas kerasnya dunia dan keadaan. Namun, kita tetap menautkan tangan untuk saling membantu jika ada salah satu yang jatuh terperosok dalam. Pun kita ada untuk saling menangkap jika salah satu tumbang diterpa badai permasalahan. Sungguh, tak ada kamu aku bagai pengelana yang tak memiliki alat penunjuk arah, mudah tersesat dan bisa jatuh ke dalam jurang. Menjalin hubungan denganmu, aku tak hanya mengecap manis dunia saja. Namun saat kepahitan dunia bertandang, kamu juga tak lantas pergi berjingkat meninggalkan. Saat hati dan raga ini begitu lelah, kamu bersedia kujadikan sandaran. Memberikan usapan hangat serta kecupan nikmat di dahi. Memenuhi hidungku dengan aroma wangi dari rambutmu yang baru dicuci saat kamu memberikan pelukan menenangkan hati. Membuat energiku penuh terisi sehingga siap menghadapi hari, sekali lagi.Sungguh, memang tepat rasanya jika aku selalu menambahkan namamu di setiap doa yang kupanjatkan.

Tidak, aku tidak hanya ingin menua bersamamu. Menapaki usia senja hingga kepala tujuh atau delapan rasanya tak seberapa lama untuk kita habiskan berdua. Menyaksikan anak cucu bermain bersama di rumah sepetak yang tak terlalu besar ruangannya atau menyesap teh berdua sambil menikmati pemandangan adalah kenikmatan tak terkira. Namun, aku ingin lebih dari itu. Yang berkecamuk di dadaku bukan hanya cinta. Entah apa namanya, karena yang pasti kata ‘cinta’ saja tak cukup untuk menggambarkannya.Tak apa jika nanti kita dipisahkan sejenak oleh maut di usia senja. Namun, sungguh-sungguh aku berharap kelak kita bisa bersama lagi di surga. Jadi mari menabung sebanyak-banyaknya kebaikan di dunia sehingga surga untuk akudan kamu bukan sekadar harapan belaka.

Comments

Popular posts from this blog

Kangen Ibu

Malam ini adalah malam hari raya Idul Adha. Takbir bergema dimana-mana termasuk masjid depan rumah. Semua terlihat ramai, bergembira menyambutnya. Temen-temen banyak pulang kampung juga karena liburan yang lumayan lama sabtu-senin, mayanlah 3 hari. Merasakan hangatnya berkumpul dengan keluarga mereka. Entah kenapa malam ini gema takbir membuatku kangen dengan almh.ibu.. ibu sudah kembali ke tempat Allah yang kuharap adalah tempat terindah di sisi-Nya. Beliau meninggal tepat dibulan September 2012, dibulan yang sama dengan sekarang yaitu September 2016. 4 tahun sudah hariku tanpa beliau. Ibu adalah wanita terhebat yang ada dalam hidupku. Wanita tegar, sahabat, wanita tercantik, chef terhebat, guru terbaik untukku. Aku rindu bau masakkanmu yang selalu tercium sedap dari halaman depan rumah setiap pulang sekolah buk.. Rindu tidur dipelukkanmu, rindu usapan tanganmu dikepalaku, rindu mie instan buatan ibu khas untuk sarapanku yang entah kenapa selalu terasa istimewa dilidahku. Ibu

Orang Terdekatku

Hari ini aku ingin memperkenalkan keluarga keduaku. Mereka saudari, sahabat, rekan kerja dan teman saya tercinta. Kami yang disatukan oleh takdir Allah. saling mengingatkan dalam semua hal kebaikkan, mengingatkan sholat, saling berbagi susah, senang, sandaran, makanan, minuman, uang, bahkan sandal. Saling bantu pekerjaan, tidur, PKUZ ulangi inputan bareng-bareng, melakukan hal gila bersama. :) Diatas ada mbak Amel, dia sudahku anggap seperti saudariku sendiri, kakak perempuanku. Orangnya baik, islamnya kaffah, anaknya rame. Dia sendiri temen MTS nya suamiku. Dia dikantor bagian faktur. Kami setiap bulan rutin melakukan perjalanan keluar kota bersama sampai sampai tak jarang kami harus kesasar bareng. Dia juga sering membantuku jika ada masalah di program komputer. Jalan-jalan bareng, cari-cari masjid yang bagus berdua. Kemudian, disini ada khanifatul atau ifa, dia bagian kasir. Dia anaknya asik. Seneng jajan, apalagi waktu kami ke bank. Tiada hari tanpa yang namanya jajan.. Entah itu s

Pengalaman Ruqiah Mandiri

https://m.youtube.com/watch?v=uvTzEOohK2E Diatas adalah link download ruqiah mandiri 7 menit bersama ustd. Adam Amrullah. Saya mau bercerita sedikit tentang pengalaman saya mencoba ruqiah mandiri. biasanya dikantor jam sore setelah sholat ashar itu agak santai buat kami.(saya, amel& ifa). Iseng-iseng mbak amel menunjukkan video yang ditandai suaminya lewat facebook, mungkin gara-gara saya beberapa bulan ini lagi cari-cari info masjid di semarang yang ngadain ruqiah masal tapi gak nemu-nemu, jadinya saya langsung tertarik melihat video yang ditunjukkan, maka bersiaplah kami menonton video tersebut. Ada mbak ifa sebelah kiri, ditengah mbak amel dan saya di samping kanan mereka. Kami ndeprok/duduk dilantai seketika dengan menyiapkan plastik jikalau sampai kami tiba-tiba muntah.(karena baru dengar pengarahannya saja saya sudah merasakan pusing). Pertama ada pengarahan singkat dari ustd.Adam, seperti mengusap-usap perut dan dada saat pembacaan ayat suci dengan khusyuk, kemudi